Hindu menyatakan
bahwa sejarah Ka’bah yang sebenarnya terletak di dalam masa lalu Arab yang
mengalami keterkaitan yang sangat erat dengan peradaban Veda. Kaum muslim
terlalu lama dibobdohi oleh Muhammad dan membantah kenyataan bahwa sebenarnya
Ka’bah tak lain adalah kuil pemujaan bagi Shiva.
“Shiva dapat dengan mudah diidentifikasikan sebagai dewa Waktu dengan
memperhatikan bahwa damaru-Nya (drum) berbentuk gelas pasir (hourglass) dan
bulan sabit di atas kening – Nya mengungkapkan hubungan – Nya dengan prinsip
feminin Alam, begitu juga dengan kapak yang memotong keabadian menjadi waktu
dan menjadi alat di tanga Sang Tukang Kebun Yang Mulia.”
(Saturn, Theosophy Trust, 2008)
Shiva adalah
pribadi yang sama bagi dewa Yunani Kronos, dikenal sebagai personifikasi waktu,
penghancuran, kematian, menabur dan menuai.
“Sekarang, kita harus mengingat bahwa Sive (Shiva) dan dewa Palestina,
Baal, dan Saturnus adalah identik.”
(Isis, Unveiled, Helen Blavatsky,
Vol. I, (1877) hal. 578)
“Catatan tradisional menyatakan pada saat penghancuran Ka’bah terdapat
tiga patung khusus di antara 360 dewa yang dihancurkan di Ka’bah. Ketiganya
adalah Dewa Saturus, Dewa Bulan, dan yang satunya lagi disebut Allah. Catatan
ini menunjukkan bahwa kaum PAGAN Arab memuja sembilan planet pada jaman pra –
Islam. Di India, praktik pemujaan
sembilan planet masih ambigu. Dua dewa utama di antara kesembilan dewa
itu adalah Saturnus dan Bulan (Bulan dipandang sebagai planet).
Di India, bulan sabit selalu digambarkan di kening simbol Shiva.”
(Was The Kaaba Originally a Hindu
Temple?, P. N. Oak)
Penemuan
arkeologi terbaru di Kuwait selanjutnya mendukung pernyataan bahwa Arab
pre-Islam memang kental oleh pengaruh Weda dari India. Seorang muslim Kuwait
menemukan piring tembikar yang berisikan ornamen dewa Hindu, Ganesha, dan
sekarang dibawa ke ahli sejarah untuk dianalisis.
Naskah Raja
Vikramaditya yang ditemukan dalam Kabah di Mekah merupakan bukti yang tidak
dapat disangkal bahwa Jazirah Arabia merupakan bagian dari Kekaisaran India di
masa lalu, dan dia yang sangat menjunjung tinggi Deva Siva lalu membangun kuil
Siva yang bernama Kabah. Naskah penting Vikramaditya ditemukan tertulis pada
sebuah cawan emas di dalam Kabah di Mekah, dan tulisan ini dicantumkan di
halaman 315 dari buku yang berjudul `Sayar-ul-Okul' yang disimpan di
perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Inilah tulisan Arabnya
dalam huruf latin:
"Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha
Wayosassaru Bihillahaya Samaini Ela Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa
Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem. Yundan blabin Kajan blnaya
khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa- rateen phakef
tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru
hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum".
(Page 315 Sayar-ul-okul).[Note: The title `Saya-ul-okul' signifies memorable
words.]
Terjemahan bahasa Indonesianya
adalah:
"Beruntunglah mereka yang lahir dan hidup di masa kekuasaan Raja
Vikram. Dia adalah orang yang berbudi, pemimpin yang murah hati, berbakti pada
kemakmuran rakyatnya. Tapi pada saat itu kami bangsa Arab tidak mempedulikan
Tuhan dan memuaskan kenikmatan berahi. Kejahatan dan penyiksaan terjadi di
mana2. Kekelaman dosa melanda negeri kami. Seperti domba berjuang
mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami bangsa Arab terperangkap
dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu pekat seperti malam bulan
baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh ajaran yang menyejukkan
adalah hasil kebaikan sang Raja mulia Vikramaditya yang pimpinan bijaksananya
tidak melupakan kami yang adalah orang2 asing. Dia menyebarkan agamanya yang
suci diantara kami dan mengirim ahli2 yang cemerlang bersinar bagaikan matahari
dari negerinya kepada kami. Para ahli dan pengajar ini datang ke negeri kami
untuk berkhotbah tentang agama mereka dan menyampaikan pendidikan atas nama
Raja Vikramaditya. Mereka menyampaikan bimbingan sehingga kami sadar kembali
akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan kepada keberadaanNya yang suci dan
ditempatkan di jalan yang Benar."
(Was The Kaaba Originally a Hindu
Temple?, P. N. Oak)
Istilah Kabah sendiri berasal
dari kata Sanskrit Gabha (Garbha + Graha)
yg berarti Sanctum (tempat suci).
“Muhammada adalah bagian dari Suku Quraish Mekah, memuja Allah (Durga)
dan Shivalingga di Ka’bah. Shivalingga masih ada hingga saat ini karena batu
ini adalah Dewa Sesembahan suku Quraish. Paman Muhammad, Umar Bin Hassan adalah
seorang Hindu dan pemuja Lord Shiva. Dia dikenal sebagai penyair dan menulis
banyak puisi yang mengagung – agungkan Shiva. Nama Muhammada sendiri diambil
dari kata Mahadewa, nama lain dari Shiva.
(“Vedic Past of Pre – Islamic
Arabia Part 2, Srimati Aditi Chaturvedi)
Kitab suci Weda Harihareswar Mahatmya menyebut
bahwa jejak kaki Dewa Wisnu disucikan di Mekah. Bukti akan fakta ini adalah
bahwa Muslim menyebut kuil ini Haram yang merupakan penyesuaian dari kata
Sansekerta, Hariyam, yaitu. tempat Dewa Hari alias Dewa Vishnu. Jejak kaki
Vishnu disucikan di tiga tempat suci: Gaya, Mekah dan Shukla Teertha. Mengukir
jejak kaki macam itu merupakan adat
Weda yang dicontek Muslim. Muslim menganggap bahwa ukiran jejak kaki ini
disejumlah mesjid dan tempat2 suci Muslim diseputar dunia adalah jejak kaki
Muhammad ! Diluar kuil hindu, biasanya juga terdapat singasana dewa Brahma,
oleh karenanya di Mekah, singasana Brahma itu dianggap sebagai makam Ibrahim..
Tradisi Hindu
lainnya yang masih berhubungan dengan kabah adalah sungai gangga, menurut
tradisi Hindu, Gangga tidak dapat dipisahkan dari lambang Siva sebagai bulan
Sabit, kemanapun lambang Siva (bulan sabit), disitu pasti juga terdapat Gangga,
fakta dari persatuan tersebut terdapat di dekat kabbah. Airnya dianggap keramat
karena secara tradisional sudah dianggap sebagai gangga sebelum Islam (yaitu
Zam-zam)
Bahkan hingga
hari ini, para peziarah Muslim yang menyaksikan kaabah untuk haji memandang
Zam-zam ini dengan penghormatan hingga menaruhnya kedalam botol sebagai Air
keramat bagi mereka, sama seperti yang dilakukan umat hindu hindia terhadap
kesucian sungai Gangga.
“Kiswah, kai penutup Kabah ditenun dari sutra alami, didominasi oleh
warna hitam. Shahada dan ayat – ayat Qur’an dibordir ke dalam sutra hitam itu
dalam balutan warna keemasan. Kiswah terdiri dari 41 bagian. Sitara, kain
penutup pintu Ka’bah, yang biasanya disebut Burqu’a. terbuat dari bahan sutra
yang sama dan dibordir dengan benang perak yang kemudian dilapisi emas.
Keseluruhan Kiswah digarisi dengan material kapas yang tebal. Kiswah diganti
sekali dalam setahun.”
(Kaaba History, Sabir Khan)
Pertanyaannya adalah : Mengapa Ka’bah ditutupi
dengan kiswah?
“Jalannya milik Saturnus, dan warna Saturnus adalah hitam.”
(The Black Arts, hal 97, The
Occult, Collin Wilson, Hal 268)
“Warna Saturnus, hitam, dan emblem – nya, sarkofagus (yakni kematian), menemani sang jiwa saat dia mengiringi keterlibatan dewa sistem planet di dalam prinsip feminin.”
Theosophy Trust, Saturn hal. 2)
“Setiap Planet dan Dewa diasosiasikan dengan warnanya tersendiri, dan
warna Saturnus adalah Hitam. Oleh karena itu Saturnus dikenal dengan nama
Matahari Hitam (The Black Sun), Matahari Gelap (The Dark Sun), Kotak Hitam (The
Black Square)”
“Saturn, Lord of Time, Worship of
Saturn, Touching the Astrology of Saturn.
The Seal of Saturn |
Enochian Magic |
Dalam sihir
Enochian, Kubah Saturnus digambarkan berada di pusat disertai jalan – jalan
melingkar, dan setiaap sudut menghadap empat arah kardinal. Ka’bah di Mekah
juga menghadap semua arah kardinal.
Muslim sering
mengecam Israel karena Bintang David (
Segel Solomon atau bintang Saturnus) sambil berteriak, “Konspirasi Zionis!,”
namun tetap saja Ka’bah itu sendiri diambil dari filosofi kubah bersegi enam.
kalau memang kaun yahudi itu agama nya sesat,, mungkin sekarang hidup meraka gx bkalan tenang, tpi kita liat kaun yahudi hidupnya sngat terbalik skali,, mlahan sekarang yang kena karma adalah orang2 yg munafik, sperti orang2 di iraq,, tiap hari psti ad aj orang yang mati akibat dri bom bunuh diri
BalasHapusApa hebatan siwa ?????? Tuhan punya nafsu , toh saya kencingi juga tidak terjadi apa" sama sy sampai saat ini , itu sy lakukan karna sy percaya. Bahwa tuhan tidak bisa dilogika , dan hanya dengan cara keencingi tuhan kkalian pasti terlihat keebesarannya jika siwa memang tuhan .
BalasHapusSiva,visnu,brahma dll..itu adalah penggambaran manusia saja......karen tuhan bersifat saguna dan nirguna terlihat dan tak ter lihat...bagi orang awam tidak akan mengenal tuhan maka dari itu hindu membuat simbol berupa patung dll....biarkan kami memuja tuhan yg berbentuk dari pada orang yg memuja tuhan tampa menggunakan pelantara....tetapi sebenarnya ia tak tau apa"''''di dalam ajaran hindu dewa mempunyai nafsu,dll itu hanya cerita yg merupakan wahyu agar kita dapat mencari ide pokoknya. Isi dari suatu cerita itu sekian
BalasHapus