Senin, 28 Februari 2011

Nyepi: Urutan Upacara, dan Filosofinya (oleh Bhagawan Dwija)


Urut-urutan acara dalam menyambut Hari Raya Nyepi

1. TAHAP PERTAMA (MELASTI)

Melasti adalah Bahasa Kawi berasal dari kata “mala” = kotoran dan “asti” = abu/ lebur dengan demikian melasti artinya melebur kotoran. Kegiatan melasti juga disebut melelasti, melis, mesucian, mekiyis.

Dalam Lontar Sanghyang Aji Swamandala disebutkan:

… ANGANYUTAKEN LARANING JAGAT, PAKLESA LETUHING BHUANA

artinya untuk melenyapkan penderitaan masyarakat (kotoran Bhuana Alit) dan kekotoran dunia (kotoran Bhuana Agung).

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

… AMET SARINING AMERTA KAMANDALU RI TELENGING SAMUDRA

artinya untuk memperoleh air suci kehidupan (Sarining Bhuana) di tengah-tengah laut.

Jadi melasti bertujuan untuk: melenyapkan kekotoran dunia dan melenyapkan penderitaan manusia yang menumpuk di tahun yang lalu (misalnya Isaka 1921), serta memohon tirta amerta kamandalu, yaitu air suci kehidupan untuk tahun yang akan datang (misalnya Isaka 1922).

Pelaksanaannya dengan mengusung pretima-pretima (niyasa Ida Bethara) ke laut.
Di tepi laut upacara dilaksanakan dengan menghaturkan banten suci ke hadapan Sanghyang Baruna, serta mohon tirta penglukatan/ pebersihan ke hadapan Gangga Dewi untuk pretima, prelingga, jempana, bangunan suci, alat-alat upacara, serta anggota masyarakat.

Upacara melasti ini dilaksanakan dua hari sebelum Nyepi (Sipeng)

2. TAHAP KEDUA (NYEJER DI PURA)

Sekembalinya dari melasti, pretima (niyasa Ida Bethara) di-stanakan di Pura. Di sini warga masyarakat mendapat kesempatan ngaturang ayaban serta mohon dianugerahi kesucian dan ketenteraman batin dalam menyambut Hari Raya Nyepi.

3. TAHAP KETIGA (PECARUAN TAWUR KESANGA)

Dilaksanakan oleh Tri Sadaka di perapatan agung. Hari itu tepat Tilem Chaitra (Kesanga).

Tujuan pecaruan adalah untuk membina hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam (Tri Hita Karana = tiga sebab yang menjadi baik).

Caru yang digunakan:
• di tingkat Propinsi: Tawur Agung
• di tingkat Kabupaten: Panca Kelud
• di tingkat Kecamatan: Panca Sanak
• di tingkat Desa: Panca Sata
• di tingkat Banjar: Eka Sata
• di rumah masing-masing warga:
o di Pamerajan menghaturkan kepada Ida Bethara peras, ajuman, daksina, ketipat kelanan, canang lenga wangi, burat wangi, bija beras kuning
o di natar Pamerajan menghaturkan kepada Sang Bhuta Kala segehan nasi cacah 108 tanding, ulam jejeroan mentah, segehan agung, tetabuhan arak/ berem/ tuak/ toya anyar
o di pintu masuk halaman rumah nanceb sanggah cucuk dengan banten daksina, jauman, peras, dandanan tumpeng ketan, sesayut, panyeneng, janganan
o di bawah sanggah cucuk segehan agung, segehan manca warna 9 tanding, olahan ayam brunbun, tetabuhan arak/ berem/ tuak/ arak/ air.

Setelah itu semua keluarga natab beakala, prayascita, sesayut lara melaradan, lalu melaksanakan pangerupukan.

Acara terakhir adalah ngelinggihang pretima Ida Bethara kembali ke palinggih semula (nyineb).

4. TAHAP KEEMPAT (SIPENG)

Melaksanakan Catur Brata Penyepian: Amati Agni, Amati Karya, Amati Lalanguan, Amati Lelungaan.
1. Amati Agni, artinya tidak menyalakan api secara skala, dan api secara niskala, yaitu marah, nafsu sex dan pikiran kotor lainnya.
2. Amati Karya, artinya tidak melaksanakan kerja fisik agar dapat melaksanakan tapa, berata, yoga, samadi.
3. Amati Lalanguan (langu=indah, asyik, mempesona), artinya tidak menikmati keindahan atau sesuatu yang mengasyikkan seperti nonton TV, mendengar lagu-lagu, main judi, ceki, main catur, bergurau sambil tertawa, dll.
4. Amati Lelungaan, artinya tidak bepergian keluar rumah karena melaksanakan tapa, berata, yoga, samadi.

5. TAHAP KELIMA (NGEMBAK AGNI)

Keesokan harinya sejak jam 06.00 melepaskan Brata Penyepian, dan melaksanakan Dharma Shanti.

6. TAHAP KEENAM (BETHARA TURUN KABEH)

Jatuh pada Purnama Kadasa, yaitu 14 hari setelah Sipeng. Pada hari ini Ida Sanghyang Widhi Wasa turun di Besakih diiringi oleh segenap manifestasi Beliau sebagai Dewa-Dewi.

Ida Sanghyang Widhi Wasa turun ke Besakih karena Bhuana Agung dan Bhuana Alit sudah “bersih” lalu memberkati umat manusia untuk menikmati kehidupan yang lebih baik di tahun yang akan datang.

Di saat ini warga Hindu berduyun-duyun datang ke Besakih menghaturkan sembah bakti serta mohon panugerahan.

———————————–
Itulah urut-urutan pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Rangkaian itu merupakan satu kesatuan dan tidak dapat diputar balik karena makna atau tattwa-nya akan tidak mencapai sasaran.

Pandita belum menemukan sumber sastra yang menyatakan bahwa melasti dilaksanakan saat Purnama Kadasa.

Dengan berpikir bijaksana saja, sulit mencari jawaban, kenapa sudah melaksanakan berata penyepian, padahal Bhuana Agung dan Bhuana Alit masih leteh (kotor); di samping itu, di saat Bethara Turun Kabeh di Besakih, mereka yang melasti tentu tidak dapat tangkil ke Besakih; bagaimana?

Di Desa Adat Buleleng, selama ratusan tahun dilaksanakan melelasti pada Purnama Kadasa.

Ini adalah Kuna Dresta, Desa Dresta, dan Loka Dresta. Kuna Dresta adalah kebiasaan-kebiasaan yang telah diwarisi sejak dahulu; Desa Dresta adalah kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di suatu Desa; Loka Dresta adalah kebiasaan-kebiasaan yang diyakini oleh sekelompok orang.

Dresta itu dimulai ketika Buleleng dipimpin oleh Raja I Gusti Anglurah Panji Sakti. Beliau adalah putra Dalem Seganing, raja Gelgel beribu Ni Luh Pasek, putri Ki Pasek Gobleg.

Beliau kesatria sejati dengan naluri perang dan politik ekspansi yang tinggi. Buleleng mencapai zaman keemasan karena berhasil menundukkan Blambangan, Pasuruan, Jembrana, dan Mengwi.

Beliau lalu “show of force” atau pamer kekuatan ke arah selatan Bali dengan memancing kemarahan Raja Tabanan dan Badung. Caranya agak unik, yaitu merusak palinggih-palinggih di Pura Batu Karu yang disakralkan oleh Badung dan Tabanan. Untung upaya itu tidak berlanjut karena terjadi pro-kontra di kalangan pasukan “Taruna Goak”.

Akhirnya Beliau menyerang Badung, terjadi pertempuran yang dahsyat di Taensiat; dalam perang ini tidak ada yang kalah atau menang. Sementara itu Raja Gelgel, Dalem Di Made di-kup oleh I Gusti Agung Maruti.

Raja-Raja di Bali mendapat peluang untuk berdiri sendiri tidak tunduk lagi kepada Dalem di Gelgel. Kebiasaan lama menghaturkan upeti tahunan ke Gelgel terhenti.
Di masa lalu para Raja terlebih dahulu bersembahyang ke Besakih pada Purnama Kedasa, sebelum menghadap “kaisar” Raja Gelgel. Walaupun Dalem Di Made masih saudara tiri Panji Sakti, beliau tidak bereaksi apa-apa ketika kudeta itu terjadi; mungkin masih merasa dendam karena dianaktirikan dahulu.

Di saat itu Panji Sakti sangat ditakuti oleh Raja-Raja Bali, karena kesaktian dan kekuatan pasukan tempurnya yang dilengkapi gajah-gajah hasil jarahan ke Blambangan.
Jika saja beliau tidak ingat dengan ramalan Ki Panji Landung, mungkin saja Bali Selatan dikuasai beliau. Ketika itu Panji Sakti memutuskan untuk seterusnya tidak menyerahkan upeti ke Gelgel, dan juga tidak tangkil ke Besakih pada Purnama Kedasa; sebagai dalih diadakan upacara melis saat Purnama Kedasa.

Dresta sebagai peninggalan politik militer Panji Sakti seperti yang diuraikan di atas kiranya kini perlu dikaji karena tidak sesuai lagi dengan desa-kala-patra, dalam hal ini “kala” yang berarti waktu-nya sudah berbeda.

Melis sebelum Penyepian serta rangkaian upacara seperti diuraikan di atas sesuai dengan sastra Agama, logis, dan sudah dibakukan dalam Keputusan Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Tahun 1984 dan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu tahun 1988, tentang Hari Raya Nyepi.

Keputusan-keputusan itu menjadi pedoman yang seharusnya ditaati oleh umat Hindu di mana pun berada, karena PHDI adalah Lembaga Tertinggi Umat Hindu.

(Sumber :http://stitidharma.org/nyepi-urutan-upacara-dan-filosofinya/.

Minggu, 27 Februari 2011

Pesan Babaji



Cintai dan layanilah Kemanusiaan.
Dampingilah setiap orang.
Berbahagialah, bersopan – santunlah.
Jadilah dinamo bagi kegembiraan yang tak terpadamkan.
Kenalilah Tuhan dan kebaikan dalam setiap wajah.

Tak ada orang suci yang tidak memiliki masa lalu (yang gelap)
dan tak ada pendosa yang tidak memiliki masa depan (yang terang)
Pujilah semuanya
Jika kau tak mampu memuji seseorang, biarkan mereka keluar dari kehidupanmu.

Jadilah orisinil, jadilah penuh daya cipta.
Jadilah gagah berani.
Ambil keberanian lagi dan lagi.

Jangan meniru – niru;
Jadilah kuat, jadilah jujur dan tulus.
Jangan bersandar dalam bayang - bayang orang lain.
Berpikirlah dengan memakai kepalamu sendiri.
Jadilah dirimu sendiri.

Semua kesempurnaan dan kebenaran Tuhan tersembunyi di dalam dirimu.
Kebijaksanaan, juga, telah berada di dalam dirimu.
Biarlah ia bersinar selamanya.
Biarlah kelembutan Tuhan membebaskanmu.
Biarkan hidupmu seperti bunga mawar;
Dalam hening, dia berbicara bahasa keharuman.

Aku selalu bersamamu,
Shri Babaji

Aku Berkata kepada Buddha....


Aku berkata kepada Buddha : Biarlah semua teman – temanku sehat dan bahagia selamanya...!

Buddha berkata: Baiklah, tapi hanya untuk 4 hari saja....

Aku berkata : Ya, biarlah ke-empat hari itu adalah Hari Musim Semi, Hari Musim Panas, Hari Musim Gugur, dan Hari Musim Dingin

Buddha berkata: 3 hari saja.....

Aku berkata: Ya, Hari Kemarin, Hari Ini, Hari Esok...

Buddha berkata: tidak, 2 hari saja!

Aku berkata: Ya, Hari Terang (Siang) dan Hari Gelap (Malam)

Buddha berkata: Tidak, satu hari saja!

Aku berkata: YA!

Buddha bertanya: Hari yang mana?

Aku berkata: Setiap Hari pada masa hidup setiap teman – temanku!

Buddha tertawa, dan berkata: semua teman – temanmu akan selalu sehat dan berbahagia Setiap Hari!



[Kirimkan cerita ini kepada teman – teman Anda dan berdoalah agar mereka selalu sehat dan berbahagia....
Sebarkanlah kehangatan cinta ini, tak perduli meskipun cuaca mungkin berubah – ubah.
N.B. : Buddha brkata, Sahabat harus tetap berhubungan dan saling menyapa! Aku berkata kepada Buddha.....]

Jumat, 25 Februari 2011

Teori Kecepatan Cahaya di dalam Rg Weda


Di dalam pernyataan Rg Weda yang diberikan oleh Sayanacharya pada masa pemerintahan Vijayanagara abad ke-14 Masehi, dikatakan

tatha ca smaryate yojananam sahasre dve dve sate dve ca yojane ekena nimisardhena kramamana
तथा च स्मर्यते-योजनाना सहस्ट्रे द्वे-द्वे शते द्वे च योजने | एकेनं निमशारधेन क्रम मान नामोस्तुटे

Artinya:

[Oh Surya] Engkaulah yang melintas 2.202 yojana dalam waktu setengah nimesa.

Di sini satu yojana sekitar 9 mil, seperti yang terdapat dalam kitab Arthasastra (dan Adi Parwa, mahabharata). Ukuran waktu karena itu, sesuai dengan keterangan di dalam Purana, adalah sebagai berikut:
1 hari, 1 malam = 30 Muhurta = 24 Jam
1 Muhurta = 30 Kala = 24/30 Jam
1 Kala = 30 Kastha = 24/900 jam = 1.6 menit
1 Kastha = 15 Nimesha = (1.6/15) menit = 3.2 detik
1 Nimesha = 3.2/15 = 0.21333... detik

Oleh sebab itu, Satu Nimesha setara dengan 16/75 detik. (0.21333)
Kalau dihitung lagi, maka hasilnya adalah,

(2202*9 mil)/((16/75)/2 detik) = 185.793.75 mil/detik

Yang tiada lain adalah kecepatan cahaya!!! (Nilai ilmiahnya adalah 187.372 mil/detik)

Pada waktu itu satu – satunya sumber cahaya yang dikenal adalah matahari. Jadi sebutan Surya mengacu kepada cahaya matahari.

Infromasi ini disampaikan oleh Prof. Subhash Kak, seorang profesor terkemuka dalam bidang Permesinan Elektronik dan profesor dari Studi Asia dan Ilmu Pengetahuan Kognitif di Lousiana State University di Baton Rouge. Fakta ini juga tercantum di dalam buku Dr. V. Vartak di dalam bukunya, Vastav Ramayan.

CANAKYA NITI SASTRA (Bab I)

Atha Prathamo’dhyayah
INILAH BAB PERTAMA

Sloka 1
Sembah sujud sastanga hamba yang rendah kepada Sri Visnu,
Penguasa Ketiga Susunan Alam Semesta.
Hamba menyampaikan ajaran yang disarikan dari berbagai sastra
Dan dinamakan kumpulan raja-niti.

Sloka 2
Ia yang mengerti ajaran Niti Sastra yang baik ini,
Yang mengajarkan ajaran – ajaran dharma yang termasyur,
Dengan pengetahuan ini bisa membedakan apa yang baik dan apa yang buruk,
Apa yang patut dilakukan dan apa yang tidak patut dilakukan.
Orang seperti ini hendaknya dimengerti sebagai orang yang utama.

Sloka 3
Apa – apa yang akan hamba sampaikan ini adalah
dengan tujuan kesejahteraan seluruh umat manusia.
Dengan memahami segala ajaran ini, seseorang dimengerti sebagai sarvajna,
Yaitu mengerti segala sesuatu dengan sebenarnya.

Sloka 4
Dengan mengajarkan kepada murid yang bodoh,
dengan memelihara istri yang jahat
dan bergaul terlalu erat dengan orang yang selalu dalam kedukaan,
seorang pendeta bijaksana pun akan mengalami penderitaan.

Sloka 5
Tinggal bersama istri yang jahat, teman yang palsu,
Pelayang yang suka melawan majikan, dan di rumah ada ular bertempat tinggal,
Semua ini tidak tersangsikan lagi pasti memberikan kematian.

Sloka 6
Simpanlah uang / kekayaan untuk persiapan dalam kesulitan.
Korbankanlah kekayaan demi melayani istri.
Tetapi haruslah Anda menyelamatkan Atma/ Roh Anda
Walaupun mesti mengorbankan istri dan kekayaan Anda.

Sloka 7
Untuk saat – saat sulit adalah keharusan untuk menyelamatkan kekayaan.
Bagi orang kaya, apa arti kesulitan?
Laksmi, Dewi Keberuntungan, bersifat tidak tetap,
Maka kekayaan yang disimpan pun nbisa hilang.

Sloka 8
Di suatu negara di mana Anda tidak dihormati,
Tidak dapat mencari penghidupan,
Tidak ada kenalan/keluarga,
Jika hal – hal ini tidak mungkin,
Anda tidak perlu tinggal di sana.

Sloka 9
Di mana tidak ada lima hal hal berikut, yaitu: orang kaya – raya,
Orang suci yang mahir dalam Veda, raja/presiden,
sungai dan orang yang ahli dalam ilmu pengobatan,
di sana satu hari pun Anda jangan tinggal.

Sloka 10
Keahlin untuk memelihara kehidupan, rasa takut, rasa malu,
Kecerdasan dan sifat dermawan,
Jika kelima sifat – sifat ini tidak dimiliki seseorang,
Tidaklah perlu berteman dengan orang seperti itu.

Sloka 11
Cara menguji pelayan adalah pada saat ia melakukan pelayanan.
Menguji sanak keluarga pada saat mengalami kedukaan.
Teman – teman diuji saat kita tertimpa kesulitan
Dan menguji istri setia pada waktu kekayaan berkurang/
Pada waktu mengalami kerugian.

Sloka 12
Di dalam perayaan/pesta, di dalam kedukaan,
Pada waktu sedang kekurangan makanan, pada waktu musuh menyerang,
Di dalam sidang raja dan di tempat pembakaran mayat (smasane) atau kuburan,
Kalau seseorang selalu bersama kita pada saat – saat seperti itu,
Dialah keluarga tang sebenarnya.

Sloka 13
Mereka yang meninggalkan sesuatu yang kekal (pasti)
dan memburu sesuatu yang tidak kekal (sesuatu yang tidak pasti)
maka sesuatu yang kekal (pasti) itu menjadi hilang
dan sesuatu yang tidak kekal dan tak pasti itu pun
jauh – jauh sebelumnya sudah musnah.

Sloka 14
Seorang yang bijaksana hendaknya menikah dengan
seorang wanita dari keluarga terpandang
walaupun wanita tersebut tidak terlalu cantik.
Sebaliknya hendaklah tidak menikahi wanita dari keluarga rendah
Walaupun wanita tersebut cantik.
Tetapi yang paling baik adalah menikah denga wanita sederajat.

Sloka 15
Janganlah percaya kepada sungai, orang yang membawa senjata,
Binatang bercakar atau mempunyai kuku tajam, dan runcing,
Binatang bertanduk, keluarga dekat raja, dan wanita.
Kapanpun janganlah menaruh kepercayaan kepada semua itu.
Catatan:
Wanita yang dimaksud adalah wanita jalang
Keluarga raja yang dimaksud adalah yang terlalu angkuh dan suka memfitnah


Sloka 16
Saringlah amerta meskipun ada dalam racun,
Ambillah emas meskipun ada di dalam kotoran.
Pelajarilah ilmu pengetahuan keinsyafan diri
Meskipun dari seorang anak kecil atau orang berkelahiran rendah.
Dan juga meskipun meskipun seorang wanita lahir dari keluarga jahat dan hina,
Tetapi kalau dia berkelakuan mulia bijaksana, ia patut diambil sebagai istri.

Sloka 17
Wanita dibandingkan dengan lelaki
Dua kali lebih kuat nafsu makannya,
Empat kali lebih malu,
Enam kali lebih berani,
Dan hendaklah diingat bahwa
Nafsu kelaminnya delapan kali lebih kuat daripada lelaki.

Iti Prathamo’dhyayah
Demikianlah berakhir bab pertama

Kamis, 24 Februari 2011

Ilmuwan dan Peneliti mengenai Mahabharata

Ledakan Nuklir Masa Lampau dan Batu Mengambang di Shivapur

Epos besar India, Mahabharata, berisikan begitu banyak legenda mengenai kekuatan dahsyat dari senjata misterius.

Dari ekspedisi arkeologis, dimana dilakukan penggalian besar – besaran di wilayah Mohenjo-Daro pada awal tahun 90-an, menyingkap puing – puing kota kuno yang sangat luas. Kota itu menunjukkan salah satu peradaban paling maju yang ada di dunia. Mereka mampu bertahan selama dua sampai tiga juta tahun lamanya. Bagaimanapun, para ilmuwan lebih tertarik mengenai penyebab matinya kota itu dibandingkan dengan masa jayanya.



Para peneliti mencoba untuk menjelaskan alasan mengapa kota itu mengalami kehancuran dengan berbagai teori. Namun, bagaimanapun, para ilmuwan tidak menemukan indikasi pernah adanya banjir yang besar , tulang – belulang jumlahnya tidak begitu banyak, tidak pula ditemukan sisa – sisa peninggalan senjata, maupun sesuatu yang lain untuk membuktikan bahwa peradaban ini punah akibat bencana alam atau perang. Para arkeolog kebingungan: menurut analisa mereka, bencana di kota ini terjadi dengan sangat tak terduga dan menyebabkan mereka tidak bisa bertahan hidup lebih lama lagi.

Ilmuwan Davneport dan Vincenti lalu mengusulkan teori yang sangat mengagumkan. Mereka menyatakan bahwa kota kuno ini telah dihancur – leburkan oleh ledakan dahsyat senjata nuklir. Mereka menemukan lapisan tanah liat dan lapisan kaca berwarna hijau. Sepertinya, para arkeolog menduga, suhu yang sangat tinggi melelehkan tanah liat dan juga pasir ini dan sebagai dampaknya kedua lapisan ini seketika mengeras dan memadat. Lapisan berupa kaca hijau juga bisa ditemukan di gurun Nevada setelah beberapa eksperimen peledakan nuklir dilakukan.

Seratus tahun sudah berlalu setelah penggalian di Mohenjo-Daro. Analisa moderen menunjukkan, puing – puing kota ini telah dilelehkan oleh suhu yang sangat tinggi – tidak kurang daripada 1.500 derajat Celcius. Para peneliti juga menemukan titik pusat gempa, di mana semua rumah roboh menuju ke arah itu. Kerusakan sedikut berkurang di daerah pinggir kota. Berlusin – lusin tulang – belulang ditemukan di wilayah Mohenjo-Daro – Tingkat radiaoaktivitas melewati batas normal 50 kali lebih besar.

Salah satu bab di dalam Mahabharata menceritakan tentang selongsong, yang berpijar laksana api, namun tidak mengeluarkan asap.

“Ketika selongsong itu menghantam tanah, kegelapan menyelimuti bumi,
Angin puyuh dan badai meruntuhkan kota – kota.
Ledakan yang mengerikan membakar beribu – ribu binatang dan manusia menjadi abu.
Para petani, penduduk kota dan para prajurit menyelam di sungai untuk membersihkan debu beracun (yang menempel di tubuh mereka)”



“asap putih panas yang seribu kali lebih menyilaukan daripada matahari muncul dalam kecemerlangan abadi dan meluluh – lantakkan kota menjadi abu. Air menjadi mendidih... kuda – kuda dan kereta perang terbakar beribu – ribu jumlahnya... Mayat – mayat yang berjatuhan tercerai – berai oleh panas yang mahadahsyat, hingga mereka tak lagi terlihat seperti manusia..”


Misteri masa lampau India yang mencengangkan dunia bisa ditemukan pula di kota Shivapur. Ada dua batu yang sangat mencengangkan terletak bersebelahan di dua kuil yang berseberangan. Batu pertama beratnya 55 kilogram, yang lainnya 41 kilogram. Jika sebelas orang menyentuh batu yang lebih besar, dan sembilan orang menyentuh batu yang lebih kecil, dan mereka mengucapkan mantra khusus, yang terukir di salah satu dinding kuil di sana, kedua batu itu akan melayang – layang setinggi dua meter di udara dan akan seperti itu selama dua detik, seolah – olah hukum gravitasi tidak berlaku bagi kedua batu itu. Banyak ilmuwan Eropa dan Asia telah mempelajari fenomena aneh ini.


(Alexander Pechersky)

Membuatnya Jatuh Cinta Kepadamu

Setiap cewek memimpikan bahwa suatu hari dia akan menemukan cowok yang melakukan hal – hal di bawah ini untuk mereka. Bahkan tindakan – tindakan kecil bisa berarti sesuatu yang SANGAT BESAR bagi dia.


• Kirimi dia SMS lucu.
• Percayai dia melebihi siapapun.
• Katakan kepadanya bahwa dia cantik.

• Lihat kedua matanya saat kau berbicara kepadanya.
• Biarkan dia mempermainkan rambutmu.
• Sentuh rambutnya.
• Jalan – jalannlah bersamanya.

• Maafkanlah kesalahannya.
• Lihatlah seolah – olah dialah satu – satunya cewek di dunia ini.
• Pegang tangannya saat kau bersama teman - temanmu.
• Saat dia mengumpat – umpat, katakan bahwa kau mencintainya.

• Biarkan dia tertidur di bahumu.
• Buat dia kesal, lalu ciumlah dia.
• Goda dia, lalu biarkan dia membalasnya.
• Jagai dia sepanjang malam saat dia sakit.

• Tontonlah film favoritnya bersamanya.
• Cium keningnya.
• Tulisi dinding FB-nya.
• Tetaplah di sampingnya saat dia bersedih.

• Biarkan dia tahu bahwa dia berarti.
• Biarkan dia mengambil foto yang dia inginkan darimu.
• Ciumlah dia saat hujan deras.
• Saat kau jatuh cinta kepadanya, katakan kepadanya, dan saat kau mengatakannya, cintailah dia seakan kau tidak pernah mencintai seseorang sebelumnya.

Winners and Losers


Pemenang punya mimpi;
Pecundang punya skema.

Pemenang punya benih;
Pecundang punya rasa sakit.

Pemenang punya potensi;
Pecundang menyesali masa lalu.

Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan semuanya terjadi.

Pemenang melihat kemungkinan;
Pecundang melihat masalah.

Pemenang adalah bagian dari tim;
Pecundang berpisah dari tim.

Pemenang berkomitmen;
Pecundang berjanji.

Pemenang memiliki program;
Pecundang memiliki alasan.

Pemenang berkata.”Biarkan saya melakukannya untukmu”;
Pecundang berkata,”Itu bukan urusanku”.

Pemenang berkata,”Aku harus melakukan sesuatu”;
Pecundang berkata,”Sesuatu harus dilakukan”.

Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban;
Pecundang selalu menjadi bagian dari pertanyaan.

Pemenang melihat jawaban atas setiap pertanyaan;
Pecundang melihat pertanyaan dari setiap jawaban.

Pemenang percaya kepada kemenangan bersama;
Pecundang percaya bahwa untuk menang, orang lain harus kalah.

Pemenang berkata,”Mungkin ini sulit, tapi ini mungkin”;
Pecundang berkata,”Ini mungkin saja, tapi ini terlalu sulit.”

Pemenang berbuat kesalahan dan berkata,”Saya salah”;
Pecundang berbuat salah, dan berkata,”Itu bukan salahku.”

GANESHA DAN MAKNA - NYA


Telinga yang lebar : Lebih banyak mendengarkan
Kapak : Pemotong semua keterikatan; Juga penanda bahwa Beliau adalah putra Siwa
Mulut yang kecil : Persedikit bicara
Berkat : Memberkati dan melindungi jalan spiritual hingga mencapai yang tertinggi
Perut yang besar : Dengan tenang mencerna semua yang baik dan buruk dalam hidup
Prasada : Seluruh dunia ada di bawah kakimu dan berjalan sesuai kehendakmu
Kepala yang besar : Berpikir yang besar
Mata kecil : Konsentrasi
Tali : Untuk menarikmu semakin dekat mencapai yang tertinggi
Gading yang patah : Pertahankan Kebaikan, hilangkan Keburukan
Belalai : Efisiensi dan kemampuan beradaptasi
Madaka : Berkat bagi sadhana yang penuh rasa bhakti
Tikus : Keinginan. Bila tidak dikendalikan akan menyebabkan kehancuran. Anda mengendarai keinginan dan tetap mengendalikannya dan jangan biarkan keinginan mengendalikan Anda.

Ganesha adalah Putra Siwa dan Parvati. Ganesha memiliki wajah gajah dengan belalai melengkung dan telinga lebar, dan tubuh bagong besar manusia. Dia adalah Tuhan Keberhasilan dan perusak kejahatan dan rintangan. Ia juga disembah sebagai Dewa Pendidikan, Pengetahuan, Kebijaksanaan dan Kekayaan. Bahkan, Ganesha adalah salah satu dari Lima Dewa Hindu utama (Brahma, Wisnu, Siwa dan Durga menjadi keempat lainnya) yang dimuliakan para bhakta dalam Puja Panchayatana.

Kepala Ganesha melambangkan Atman atau jiwa, yang merupakan realitas tertinggi akhir eksistensi manusia, dan tubuh manusia itu menandakan Maya atau keberadaan manusia duniawi. Kepala gajah menunjukkan kebijaksanaan dan belalainya mewakili Om, simbol suara realitas kosmik. Di kanan atas tangannya Ganesha memegang dorongan, yang membantu dia mendorong umat manusia maju di jalan yang kekal dan menghancurkan segala hambatan.Tali di tangan kiri Ganesha adalah menandakan kelembutan untuk menangkap semua kesulitan.

Gading Ganesa terpatah satu dan dipegang seperti pena di tangan kanan bawah adalah simbol pengorbanan, karena penanya habis saat menuliskan epos Mahabharata. Japamala di tangan yang lain menunjukkan bahwa mengejar pengetahuan harus dilanjutkan terus - menerus. Laddu (manisan) beliau tersimpan di dalam kopernya menunjukkan bahwa seseorang harus berusaha menemukan manisnya Atman.Telinganya seperti kipas menyampaikan bahwa ia adalah semua telinga untuk segala permohonan. Ular yang melingkari pinggang-Nya merupakan energi dalam segala bentuk. Dan dia sangat rendah hati untuk menjadikan tikus sebagai wahana-Nya.

Bagaimana Ganesha mendapatkan Kepala-Nya Kisah digambarkan dalam Siwa Purana. Siwa, pada suatu saat pergi jauh untuk berperang. Istri – Nya, Parwati, ingin mandi. Karena tidak ada seorang pun yang menjaganya saat mandi, lalu Parwathi menciptakan anak untuk menjaganya. Setelah Dewi Parvati, saat mandi, anak laki-laki diciptakan dari tubuhnya dan menugaskan penjaga pintu masuk ke kamar mandi . Karena itulah Ganesha diciptakan. Ganesha mematuhi perintah ibu – Nya dan melakukan tugas – Nya dengan penuh semangat. Ketika Siwa, suaminya kembali dari berperang, ia terkejut menemukan orang asing di dalam istana – Nya. Ganesha tidak mengijinkan Siwa memasuki tempat – Nya sendiri, sehingga Siwa sangat marah dan memenggal kepala Ganesha.

Parwati bergegas dan menemukan Ganesha dalam keadaan terpenggal. Dia diliputi duka yang mendalam. Siwa lalu menenangkan Parwati dengan mengatakan bahwa Dia bersumpah untuk menggantikan kepala Ganesha yang hilang itu dengan kepala makhluk apapun yang pertama diketemukan. Makhluk pertama yang datang melintas adalah gajah. Oleh sebab itu Siwa mengambil kepala gajah itu dan menempatkannya di atas badan Ganesha.
Karena peran Ganesha sebagai penjaga pintu depan Parwati, maka Ganesha dihubungkan dengan perlindungan di pintu depan.

Ganesha, Penghancur Kesombongan


Ganesha juga merupakan perusak kesombongan, keegoisan dan kebanggaan. Dia adalah personifikasi dari jagad material dalam segala berbagai manifestasi megah. "Semua umat Hindu menyembah Ganesha terlepas dari keyakinan sektarian mereka," kata DN Singh dalam Sebuah Kajian Hindu. "Dia adalah kedua awal agama dan tempat pertemuan untuk semua Hindu."

Rabu, 23 Februari 2011

Alasan Hitler Membantai Orang Yahudi


"Bisa saja saya memusnahkan semua YAHUDI di DUNIA, tapi saya sisakan sedikit saja yg hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh mereka" ........ Hitler

Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah hasil dari pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannya sendiri. Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan Jerman. Ayahnya adalah seorang yang keras dalam mendidik anak sedang ibunya baik kepadanya.

Ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar disayangi oleh Adolf. Ibunya sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang jenius, dan selalu menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Umur 18 tahun, Adolf sudah menjadi seorang yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya sudah meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa.

Ada hal yang harus kita pahami bahwa, jangan pernah meremehkan “dendam masa kecil”. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.

Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!

Hitler awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman (bukan menjadi tentara/ politikus). Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar ke sebuah fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak. Penolakan ini memiliki dampak besar bagi dirinya.

Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.

Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.

Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.

Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.

Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.

Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik


Sumber: unik tapi fakta
http://blogonol.blogspot.com

THE POWER OF POSITIVE THINKING


Judul : The Power of Positive Thinking
Pengarang : Norman Vincent Peale
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


1.“Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Mathius IX. 29)

2.Jalani usaha Anda dengan asumsi bahwa apa yang sudah Anda teguhkan dan visualisasikan adalah benar. Teguhkan, visualisasikan, percayai, dan segalanya akan terwujud dengan sendirinya.

3.Keheningan adalah unsur di mana hal – hal terwujud dengan sendirinya. (Thomas Carlyle)

4.Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. (Marcus Aurelius)

5.Mengagumkan sekali bagaimana suatu harapan yang terus – menerus akan yang terbaik menggerakkan kekuatan yang menyebabkan terwujudnya yang terbaik.

6.Nyalakanlah hati Anda dengan kemana Anda inginkan untuk menjadi nantinya. Tanamkan dalam ketegasan bahwa Anda tidak menerima kata “TIDAK” sebagai jawaban, maka seluruh kepribadian Anda akan mengikuti kemana hati Anda membawa Anda.

7.Mintalah kepada Tuhan dan jangan mundur dalam meminta kepada – Nya.

8.Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi IV.13)

9.Tuhan bersama Anda. Bersama – Nya Anda mempunyai kuasa untuk mengatasi segalanya.

10.Hadapilah dengan berani penghalang Anda dan lakukan sesuatu terhadap penghalang tersebut. Anda akan mendapatkan bahwa penghalang tersebut tidak memiliki setengah kekuatan yang Anda pikir dimilikinya.

11.SAYA TIDAK PERCAYA AKAN KEKALAHAN.

12.Apapun yang Anda percaya dapat Anda lakukan, Anda pasti dapat melakukannya.

13.Adakan “merger” dengan Tuhan.

14.“Whatever the mind conceive and believe, it achieves.

15.“You are what you think you are.” (Marcus Aurelius)

16.Hukum Alam Semesta : Jangan menerima secara pasif keadaan yang tidak memuaskan. Bentuk gambaran di dalam benak Anda tentang keadaan sebagaimana yang seharusnya. Pertahankan gambaran itu, kembangkan dengan kuat secara rinci, percaya kepadanya. Berdoa untuknya, usahakan Anda dapat mewujudkannya sesuai dengan gambaran mental yang ditekankan di dalam pikiran Anda.

17.“Dan apapun yang kau minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya” (Mathius XXI.22)

18.Visualisasi Optimis+Doa+Keyakinan = Pencapaian.

KoJay.... Komik Jayus!!! Very Creative

Kalo pengen dapetin ketawa yang instan, saran saya kunjungilah halaman blog Di SINI!.
Waduh, gak nyangka anak negeri kita bisa kreatif dan jayus seperti ini.

Sebenernya, kesan komik strip yang ditawarkan gak jauh - jauh amat dari yang udah pernah ada macem Garfield, Sinchan, SpongeBob Squarepants, Kung Fu Komang, dll yang sebangsanya, namun tetep aja ada aura yang rada beda kalau kita menyimak karya - karya yang udah dibuat oleh empat orang2 yang bangga menyebut diri mereka "Jayus Bersaudara" ini :Amer Risnadi, M. Nurafda Trihatma, Nino Aditya, Danurdara Labda Wicaksana.

Di halaman depan blogspot asuhan mereka, welcoming-nya aja gak lepas dari kejayusan mereka. Gini neh tulisan mereka :

"Wadah di mana semua kejayusan dapat anda saksikan.
Yuk berbagi kejayusan dengan kami. Kalo ada yang jayus bisa dikirim ke komikjayus@gmail.com

Cerita yang terpilih akan mendapat ucapan selamat (tuh kan jayus lagi)

Untuk sementara tampilan blog masih jayus, yang ngurus blog ngga ngerti cara bikin blog yang keren :)
"

xixixi............ Congratulation you, guys, kalian dapet a million thumbs ups from me!!! Keep on it!!

Selasa, 22 Februari 2011

PIJAR CAHAYA WIWEKANANDA


1.Aku mencintai Tuhan. Dia adalah sumber segala keindahan. Aku tidak memohon apapun. Biarlah dia menempatkanku dimana Dia mau. Aku mencintai – Nya demi cinta. Aku tidak memperdagangkan cinta kasih – Nya.

2.Agama gagi orang Hindu adalah berjuang terus – menerusuntuk menjadi sempurna, menjadi suci, untuk mencapai dan melihat Tuhan, menjadikannya sempurna, seperti Bapa di Surga.

3.Bekerjalah demi kerja itu sendiri. Tanpa memperdulikan nama, atau ketenaran, atau untuk pergi ke sorga sekalipun. Bekerjalah karena kemauan baik terlahir daripadanya.

4.Siapa kita ini setiap saat adalah hasil dari kesan yang ada di dalam benak kita.

5.Bekerjalah seakan – akan Anda seorang asing di negeri ini, seorang yang hanya singgah.

6.Seluruh alam ini adalah untuk jiwa, bukan jiwa untuk alam.

7.Eksistensi alam adalah untuk pendidikan jiwa. Dia tidak memiliki pengertian lain kecuali kehadirannya adalah karena jiwa harus memiliki pengetahuan, dan melalui pendidikan itu jiwa membebaskan dirinya.

8.Apakah Anda meminta sesuatu kepada anak – anak Anda sebagai balas jasa apa yang Anda berikan kepada mereka? Adalah kewajiban Anda untuk mereka dan di situ letak titik akhir persoalannya. Dalam bentuk apapun yang Anda kerjakan untuk seseorang, untuk kota, untuk negeri, anggaplah semua ini seperti kewajiban terhadap anak – anak Anda sendiri.

9.Kewajiban dari sudut pandang subyektif : Tiap perbuatan yang menganta kita menuju ke arah ke – Tuhanan adalah perbuatan yang baik dan ini adalah kewajiban kita. Setiap perbuatan yang menjerumuskan kita ke lembah neraka adalah kejahatan, dan itu bukanlah kewajiban.

10.Gagasan uiversal tentang kewajiban : “Jangan sakiti setiap makhluk apapun, tidak menyakiti maakhluk adalah kebajikan; menyakiti makhluk manapun adalah dosa.”

11.Bila Anda melaksanakan kerja apa saja, jangan pikirkan apa – apa di luar itu. Laksanakan itu sebagai persembahan yang tertinggi, dan abdikan seluruh hidup Anda sepanjang waktu.

12.Dalam satu kata, cita – cita ini menyatakan bahwa Anda adalah Ilahi. “Tat Twam Asi”. Engkau adalah Dia.

13.Dan semua gagasan yang mengatakan kita dapat melakukan ini dan tidak dapat melakukan itu adalah takhyul. Kita dapat melakukan segalanya!

14.Semua kekuatan dalam alam semesta sudah menjadi milik kita.

15.Realitas Ilahi adalah watak kita sendiri.

16.Kehidupan yang palsu harus enyah. Hidup nyata yang selalu ada harus tampil ke depan, memanifestasikan dirinya, bersinar cemerlang.

17.Segala sesuatunya menjadi milik kita, kemurnian yang abadi, kebebasan, kasih – sayang dan kekuatan bathiniah.

18.Bahwa kita tidak mampu merealisasikannya adalah sangat mempermalukan diri – sendiri. Kebutuhanku sendiri bukanlah apa – apa dibandingkan dengan raja – raja absolut pada jaman dahulu kala.

19.Daripada mengatakan kepada mereka bahwa mereka pendosa, Vedanta mengambil posisi sebaiknya dengan berkata,” Engkau bersih dan sempurna. Apa yang Engkau katakan sebagai dosa bukanlah milikmu.”

20.Atman adalah yang terutama yang patut didengar. Dengarkanlah ia siang dan malam hingga merasuki tulang dan daging Anda. Bermeditasilah tentang – Nya. Dan dari penuhnya hati – nurani, mulut berkata. Dari jernihnya nurani, tangan bekerja. Tindakan lalu tampil. Bila zat – zat tumbuh kuat, pikiran juga menjadi mahakuat.

21.Rasakanlah seperti Kristus, maka Anda menjadi Kristus; Rasakanlah seperti Buddha, Anda akan menjadi seorang Budhha.

22.Semua dari Anda adalah Nabi, dan semua harus menjadi Nabi!

23.Jiwa kenabian kita merupakan bukti jiwa kenabian mereka. Ke – Tuhanan Anda adalah bukti dari Tuhan Sendiri. Seandainya Anda bukan seorang Nabi, maka tidak ada sesuatupun yang benar tentang Tuhan. Kalau Anda bukan Tuhan, maka tidak pernah ada Tuhan, dan tidak akan pernah ada Tuhan.

24.Jangan pernah berpikir ada yang impossible mengenai jiwa. Hanya dedengkot klenik yang berpikir demikian.

25.Pemegang peran mengerti mengemis bukanlah yang sebenarnya, tetapi hanya pertunjukan di atas pentas, sedangkan pengemis yang sebenarnya merasa benar – benar dalam keadaan terbiasa dan dia harus menjalaninya, suka atau tidak suka.

26.Tinggalkan perburuan edan ini, kemudian tunjukkan peran Anda dalam alam semesta ini, seperti pelaku di atas pentas.

27.Tatkala kita terbebas dari pikiran kita, dari kepribadian kecil kita, kita harus menjadi satu dengan – Nya. Inilah yang dimaksud dengan “Engkau adalah Dia.” Sebab kita harus tahu watak kita yang sebenarnya, yakni Yang Absolut.

28.Anda, oleh Realitas Yang Tak Terbatas dipergunakan untuk merealisasikan diri – Nya.

29.Kekuatan yang tak terbatas, eksistensi dan pemberkahan adalah milik kita. Kita tidak perlu mencarinya; Semuanya adalah milik kita. Kita wajib memanifestasikannya.

30.Anda menjadi apapun yang Anda kehendaki. Tak seorangpun mampu mencegahnya.
Apabila Anda ingin menjadi malaikat, maka menjadi malaikatlah Anda.

31.Jadilah Anda seperti yang Anda harapkan.

32.Dari cinta Dia datang, dalam cinta Dia tinggal, dan ke dalam cinta Dia kembali.

33.Apa yang kita namai alam hanyalah sebuah cermin pantulan. Itulah satu – satunya kegunaan alam. Semua pengetahuan adalah pantulan dari dalam yang membayang pada cermin pantulan adalm di luar.

34.Sucikanlah diri Anda dan dunia akan mengikuti kesucian itu.

35.Dunia akan berubah bila kita berubah. Apabila kita tidak bersih, dunia juga tidak bersih. Apabila kita bersih, dunia juga menjadi bersih.

36.Kita harus bertanya kepada diri – sendiri seberapa jauh kita dapat berbuat menghadapi pengaruh – pengaruh dunia luar, dan seberapa kuat kita mampu berdiri di atas kaki kita sendiri, kendatipun semua kekuatan luar menghadangnya. Apabila kita berhasil menghalang – halangi semua kekuatan luar yang hendak mencampakkan kita, kita telah berhasil mencapai kelepasan, tidak sebelumnya.

Sabtu, 19 Februari 2011

Teman vs. Sahabat Sejati


Teman tidak pernah melihatmu menangis.
Sahabat sejati memiliki bahu yang basah oleh air matamu.

Teman berpikir persahabatan berakhir ketika kamu mencapai persetujuan
Sahabat sejati tahu bahwa bukan persahabatan namanya jika tidak pernah ada percekcokan.

Teman tidak suka kamu meneleponnya setelah dia pergi tidur
Sahabat sejati bertanya kepadamu kenapa kau perlu waktu begitu lama untuk meneleponnya

Teman, saat berkunjung ke rumahmu, bersikap seperti seorang tamu.
Sahabat sejati membuka kulkasmu dan mengambil minumnya sendiri.

Teman ingin tahu tentang sejarah romantismu.
Sahabat sejati dapat menjadikan cerita itu seakan dibocorkan untuk ‘sekedar’ menakut – nakutimu

Teman mengharapkanmu untuk selalu ada untuk mereka.
Sahabat sejati selalu berharap ada untukmu!

GARIS NAZKA, PERU DAN KISAH RAMAYANA

Dalam kisah Ramayana, ketika Sugriwa mengarahkan para pasukan kera dalam pencarian Dewi Sita, dia memerintahkan mereka untuk pergi ke BARAT, memeriksa TRISULA yang terukir di sebuah gunung. Dia menggambarkan Trisula itu sebagai “sebuah tiang bendera yang panjang berwarna keemasan, dengan tiga cabang yang terletak di puncaknya. Trisula itu selalu berpendar bila dilihat dari angkasa.” (Trisula ini terletak di pantai barat Peru).

Deskripsi yang diberikan dalam kitab Ramayana ini begitu jelas sehingga sulit untuk disangkal bahwa trisula ini pastilah dilihat oleh Sugriwa dan Walmiki (sang penulis Kitab Ramayana) dari angkasa (membuktikan bahwa mereka memiliki pesawat terbang !).
Sekitar 100 mil dari trisula ini, terdapat tempat bernama Nazca atau Nasca, di mana terdapat bentuk geometri yang sangat besar digambar di daratan. Bentuknya yang lengkap dan menyeluruh hanya bisa terlihat dari ketinggian angkasa.

Menurut Dr. P. V. Vartak, trisula itu adalah penanda arah Barat (karena kita memiliki 180˚ saat ini untuk menentukan dari mana arah Barat dimulai). Trisula ini diciptakan oleh Wishnu sekitar 15.000 – 17.000 tahun yang lalu. Garis Nazca adalah tanda – tanda Pelabuhan Udara Jaman Kuno dari Raja Vali, sekitar 15.000 tahun yang lalu.

Jumat, 18 Februari 2011

IN A HOTEL


1. Making Hotel Reservation

Menelepon Hotel :
I would like to reserve a single room, please.
I want to book two double rooms for next week, please.
I’d like to reserve two single rooms, please.

Menanyakan Tarif Kamar
How much is the room rate per night, please?
May I know how much your room rate, please?
How much is it for a single room?

Menanyakan Diskon:
Is there any discount if I stay for a week?
Is there any discount if I reserve three double rooms?

Pajak:
Do tax and service charge already include in rooms rate?
Does this already include breakfast?

Menanyakan Data Lengkap:
May I have your full name, please?
May I have your address, please?

2. Checking In At The Hotel

My name is …….. I made a reservation last week.
My name is …… I have made a reservation for a single room.
Which room do you prefer? A room facing the sea or main street?
Do you prefer a room facing the sea?
I prefer a room with a view.

3. Ordering Meals in The Hotel

I’d like to order something for dinner, please
Is it possible for me to order something for dinner?
Do you have something special this evening?
Would you like to order some juice?
May I have your number, please?
May I have your room number, please?

4. Making Complaints in The Hotel

The bed is still unmade and the floor is also very dirty.
The two towels hanged in the bathroom were still wet.
I am very sorry.
We apologize for this inconvenience.
I’ll send a housekeeper to make up the room.
Our staff are coming soon to fix it.

5. Asking for Help in The Hotel

Can you help me to call a doctor?
The electricity doesn’t work. Can you tell somebody to fix it?

6. Paying Hotel Bills

I’m leaving at 11.30. Could you prepare for the hotel bills, please?
What is your room number, Sir?
This is the total amount and these are the breakdown of your bills.
Will you pay it cash or with traveler’s check?
I’ll pay it with a credit card.
I hope you enjoyed staying with us.

7. Checking Out at The Hotel

I’m leaving now and this is the key of my room.
I have to leave today.
May we meet again in this hotel next year.
We are very satisfied with your service.
Thank you. I hope you enjoyed staying with us.
Can you help me to call a taxi?

Ramayana dan Mahabharata Adalah Sejarah


Ramayana terjadi lebih dahulu daripada Mahabharata, dan Weda lebih tua lagi daripada keduanya. Weda mengandung sejarah yang seharusnya dipahami agar segalanya menjadi makin jelas dan pasti.

Ahli geologi dan ilmuwan sepakat bahwa 15.000 tahun yang lalu terjadi peningkatan ketinggian air laut yang sangat drastis yang menyebabkan terjadinya Air Bah, yang juga telah digambarkan di dalam Weda. Sesungguhnya, telah terdapat peradaban yang maju, jauh sebelum air bah ini melanda bumi.

Disebutkan, raja tertua di dalam sejarah India bernama Barhi. Penerusnya yang kesebelas bernama Prachita. Putra Prachita bernama Daksha, yang pada kemudian hari lebih dikenal dengan nama Prachita Daksha. Aditi adalah istri Daksha.

Aditi dan Daksha memiliki seorang putra bernama Wiwaswan (tak ditemukan catatan mengenai siapa istri dari Wiwaswan). Manu adalah putra dari Wiwaswan. Bumi mengalami banjir yang sangat dahsyat (jalapralaya) pada periode Manu ini.

Ini berarti kita memiliki sejarah 14 generasi sebelum Banjir Besar ini. Cerita tentang banjir ini ditemukan di hampir semua kebudayaan dunia, namun yang paling terperinci hanya ditemukan dalam sejarah India.

MANU DAN AIR BAH

Sekitar 15.000 tahun yang lalu, terjadi perubahan iklim yang teramat dahsyat di bumi, sehingga menyebabkan hujan yang dahsyat dan banjir besar di seluruh penjuru dunia. Hanya Raja Manu dan Saptarsi yang selamat dari bencana ini karena mereka berlindung ke Himalaya (Himalaya adalah pegunungan tertinggi di dunia). Manu dan Saptarsi menuju ke sebuah gunung bernama Nau Bandhana ( Nau berarti perahu dalam bahasa Sansekerta; Nau Bandhana berarti tempat di mana perahu ditambatkan).

Disebutkan bahwa seekor Paus membantu Manu terhindar dari banjir. Ini mungkin saja imajinasi para penulis sejarah pada jaman itu, yang tentu saja tak berarti bahwa semua yang tertulis di sana adalah hasil dari imajinasi.

Dalam kitab – kitab agama di dunia, cerita tentang Air Bah ini ditemukan, namun sejarahnya sendiri tidak pernah diketemukan di dalamnya. Ini berarti bahwa kebudayaan Hindu telah tersebar di semua penjuru dunia. Perbedaannya, hanya India yang merekam dengan lengkap apa yang terjadi setelah banjir besar ini.

Manu adalah Manusia pertama setelah banjir ini (sebagai raja, dia mungkin saja dipanggil sebagai ‘Yang Pertama,’ seperti Presiden Amerika disebut sebagai The First Citizen of USA). Karena dia yang pertama, semua yang mengikutinya menyebut diri mereka “Manushya” atau “Manawa” (Kata ini sampai saat ini pun masih dipergunakan di India dan dalam kebudayaan lain, termasuk di dalam bahasa Inggris: MAN).

Pada masa banjir besar ini, Manu berlayar di dalam perahu yang sangat besar bersama keluarganya. Perahu ini berisikan pula berbagai jenis hewan dan tumbuh – tumbuhan, dan tentu saja, terdapat para Saptarsi di sana.
Ahli geologi terkini setuju bahwa banjir beasr itu terjadi sekitar 15.000 tahun yang lalu, waktu yang bersamaan dengan masa hidup Manu. Sebagai putra Wiwaswan, Manu dipanggil dengan nama Waiwaswata Manu. Periode waktu yang dimulai pada jamannya Manu disebut Manwantara.

Ramayana dan Mahabharata sendiri telah disalahartikan sebagai Mitologi Peradaban Hindu. Kenyataannya, kedua kitab ini ditulis terutama sebagai catatan sejarah atas apa yang memang benar – benar pernah terjadi. Peradaban Hindu pada masa ini sangat menyadari fenomena astronomis di sekitarnya. Segala pengetahuan tentang hal ini telah tertuang pula di dalam Weda. Di antara Keempat Weda, terdapat Weda yang tertua bernama Rig Weda. Mahabharata ditulis oleh Maharsi Wyasa pada 5.500 SM, jauh sebelum peradaban Roma dan Mesir. Penduduknya sangat maju dalam teknologi. Penggambaran suasana perang Mahabharata, misalnya, menyingkapkan penggunaan senjata atom, senjata dengan sensor suara, dsb. (Brahmastra, Bajrastra). Dronacharya adalah manusia hasil eksperimen bayi tabung (Drona berarti tabung).

Percaya Saja, Maka Kau Mendapatkannya !


Sang Profesor berdiri di depan ke – 30 mahasiswa jurusan biologi molekularnya sambil berkata,” Saya mendapatkan kehormatan menjadi tutor kalian untuk semester ini, dan saya tahu persis bagaimana kalian harus belajar dengan keras untuk bisa lulus dalam pelajaran ini. Dan saya tahu bulan depan kalian pasti ingin melanjutkan ke sekolah kesehatan favorit di kota ini.”

“Oleh karena itu,” sang profesor melanjutkan,” sebelum ujian ini dilakukan, saya bermaksud memberitahukan kepada kalian bahwa saya akan memberikan nilai ‘B’ secara otomatis untuk kalian yang memilih untuk tidak mengikuti ujian akhir, dan nilai ‘A’ atau ‘B’ atau ‘C’ atau ‘D’ kepada yang mengikuti ujian, sesuai dengan jawabannya.”

Sebagian besar mahasiswa kegirangan dan berterima – kasih kepada sang profesor, lalu meninggalkan ruang ujian dengan perasaan senang. “Ada yang mau mengambil lagi?’” tanya sang profesor. Satu lagi siswa memutuskan untuk keluar ruangan.

Hanya tujuh mahasiswa yang tersisa di ruangan itu. Sang profesor lalu menutup pintu ruangan dan kembali menghadapi ketujuh mahasiswa itu. Lalu, sambil memegang soal ujian, dia menuliskan sesuatu di papan tulis yang berbunyi:

Kamis, 17 Februari 2011

Begitu Konyol, Begitu Benar.......


1.Saat Anda semakin tua, ada tiga hal yang terjadi.
Yang pertama Anda semakin pikun,
yang kedua dan ketiga....... saya lupa.
(Sir Norman Wisdom)

2.Salah satu hal tersulit di dunia ini adalah
Meyakinkan seorang perempuan bahwa
Bahkan menawar barang pun perlu biaya.
(Edgar Watson Howe)

3.Sahabat sejati adalah orang yang
melupakan kegagalanmu dan
menolerir kesuksesan Anda!
(Doug Larson)

4.Kebenaran yang berbahaya selalu lebih baik
daripada ..... kebohongan yang berguna!
(Eric Bolton)

5.Saat aku kecil, aku berdoa kepada Tuhan
Agar aku diberikan sebuah sepeda.
Lalu kusadari bahwa cara Tuhan bekerja tidak seperti itu.
Makanya kucuri saja satu sepeda, lalu aku berdoa memohon pengampunan.
(Erno Philips)

6.Duabelas bulan pertama, kita mengajari anak – anak kita cara berjalan dan bicara. Duabelas bulan berikutnya kita mengajari mereka untuk duduk dan diam.
(Phyllis Diller)

7.Segalanya begitu lucu sepanjang hal itu terjadi pada orang lain.
(Will Rogers)

8.Saya tidak takut mati.
Saya Cuma tak mau berada di sana
saat hal itu benar – benar terjadi
(Woody Allen)

9.‘selalu’ dan ‘tidak pernah’ adalah dua kata
yang seharusnya selalu diingat untuk tidak pernah Anda gunakan
(Wendell Johnson)

10.I love U forever.
Forever is over.
(Anonymous)

Rabu, 16 Februari 2011

Test Your Vocabulary Skills : Family Matters (Part 2)


Complete the sentences below using one of these words:
1. engaged
2. widow
3. dysfunctional
4. ex-husband
5. fiancée
6. gay
7. great-grandfather
8. widower
9. girlfriend
10. children


Peter:
“My last partner was called Dave. He has two ________________________.”
“I live with my current partner Brian. I’m ____________________________.”
“Brian’s mum is dead. His dad Keith is a ____________________________.”
“My little sister and her boyfriend have just got _______________________.”
“My grandma often talks about her dad. He was my ___________________________.”

Ellie:
“My mum has lived on her own for ten years since my dad died. She’s a _______________.”
“I was married for six years. I don’t really see Jon. He’s my
____________________________.”
“My brother is always going on about Lena, his new ___________________.”
“If I get engaged to my current partner Nick, I’d be his _________________.”
“Nick’s family isn’t really normal. You could say it’s ____________________.”

Source : www.EnglishBanana.com

Test Your Vocabulary Skills : Family Matters



Complete the sentences below using one of these words:

1. divorced
2. godson
3. boyfriend
4. godmother
5. single
6. ex-wife
7. cousin
8. sister-in-law
9. nephew
10.partner


Tim:
“My sister’s son is my ________________________________.”
“My brother’s wife is my ________________________________.”
“The woman I’m divorced from is my _______________________________.”
“The woman I live with now is my ___________________. We’re not married
or engaged though.”
“My sister isn’t in a relationship at the moment. She’s __________________.”

Sally:
“The man I’m going out with is my ________________________________.”
“My aunt’s daughter is my ________________________________.”
“The little boy whose christening I went to is my ______________________.”
“My mum’s old friend Paula is my ________________________________.”
“My mum and dad aren’t married any more. They are _________________.”

Source : www.EnglishBanana.com

Wajib Baca : Hukum Sukses


Dosa terbesar adalah bergosip.
Pelumpuh terhebat adalah rasa takut
Kesalahan terbesar adalah menyerah
Pengalaman paling memuaskan adalah mendahulukan kewajiban.
Tindakan terbaik adalah tetap berpikiran jernih dan berpenilaian baik.
Anugerah terbesar adalah kesehatan.
Kebodohan terbesar adalah membohongi diri sendiri.
Pertaruhan terbesar adalah menukarkan harapan demi kenyataan.
Yang terpasti dari kehidupan adalah perubahan.
Kebahagiaan terbesar adalah merasa diperlukan.
Orang yang terpintar adalah dia yang melakukan apa yang menurutnya benar.
Kekuatan paling potensial adalah Positive Thinking.
Kesempatan terbaik adalah yang berikutnya.
Pikiran terbesar adalah Tuhan.
Kemenangan terbesar adalah kemenangan atas diri – sendiri.
Permainan terbesar adalah pekerjaan yang berhasil.
Cacat terbesar adalah egoisme.
Kebiasaan termahal adalah kemarahan.
Manusia paling berbahaya adalah Pembohong.
Tingkah – laku paling konyol adalah kebanggaan palsu.
Kehilangan terbesar adalah kehilangan rasa percaya – diri.
Kebutuhan terbesar adalah akal sehat.

PARA JENIUS PURBA DARI INDIA.... JAUH SEBELUM EINSTEIN DAN NEWTON


Siapakah Bapak Fisika Modern? Einstein?? Sir Isaac Newton?? Hmmm... Jawaban yang masuk akal. Bagaimana bila jawabannya diubah menjadi Maharshi Baradhwaja... Atau Maharshi Kapila?? Hahaha... Mengada - ada kah? Baca FAKTA MENCENGANGKAN berikut ini, dan Anda akan terkesima, mengapa mereka yang kedua terakhir lebih layak menyandang gelar itu. :)


ARYABHATT(476 SM)
PAKAR ASTRONOMI AND MATHEMATIKA


Aryabhatt lahir pada 476 Sebelum Masehi di Kusumpur. Beliaulah yang menjelajahi batas – batas matematika dan astronomi. Pada 499 SM, pada saat beliau berusia 23 tahun, beliau menulis teks tentang astronomi dan risalat non – paralel dalam matematika berjudul “Aryabhatiyam.” Beliau merumuskan proses kalkulasi pergerakan planet – planet dan saat – saat gerhana. Aryabhatt adalah yang pertama kali memproklamirkan bahwa bumi berbentuk bundar, berputar pada sumbunya, mengitari matahari - 1000 tahun sebelum Copernicus mempublikasikan teori heliosentris.

Beliau juga dikenal karena menghitung p (phi) hingga empat digit di belakang koma: 3,1416 dan juga membuat tabel trigonometri. Beratus – ratus tahun kemudian, pada tahun 825 M, matematikawan Arab, Mohammed Ibna Musa mengamini bahwa nilai phi diambil dari India, “Nilai ini telah diberikan oleh Hindu.” Dan yang terpenting, kontribusinya yang paling spektakuler adalah konsep angka nol, yang tanpanya tak mungkin ada teknologi komputer moderen seperti sekarang ini. Aryabhatt adalah Sang Virtuoso dalam bidang matematika.

BHASKARACHARYA II (1114-1183 MASEHI)
SANG JENIUS ALJABAR

Bhaskaracharya lahir di desa bernama Vijjadit (Jalgaon) di Maharastra. Karya – karyanya meliputi Aljabar, Aritmetika dan Geometri, bidang ilmu yang membuatnya kemasyuran dan keabadian. Karya matematikanya diberi judul "Lilavati" dan "Bijaganita" dan dipandang sebagai karya yang tak tertandingi dan fenomenal karena menunjukkan kecerdasannya yang luar – biasa. Karena itulah, tidak mengherankan jika karya – karyanya itu telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa – bahasa dunia.

Dalam salah satu risalahnya, "Siddhant Shiromani" dia menuliskan posisi planet, gerhana, kosmografi teknik matematika dan perlengkapan – perlengkapan astronomi. Dalam "Surya Siddhant" dia membuat sebuah catatan tentang gaya gravitasi: “Benda – benda terjatuh ke bumi disebabkan oleh gaya tarik bumi. Oleh sebab itu, bumi, planet, konstelasi, bulan, dan matahari tetap berada di dalam orbitnya disebabkan oleh gaya tarik ini.” Bhaskaracharya adalah orang pertama yang menemukan teori gravitasi, 500 tahun sebelum Sir Isaac Newton. Dia adalah jawara di antara para matematikawan pada masa abad pertengahan India. Karya – karyanya membakar imajinasi ilmuwan – ilmuwan Persia dan Eropa, yang melalui penelitian terhadap karya – karyanya mendapatkan kemasyuran dan popularitas.

ACHARYA KANAD (600 SM)
PENEMU TEORI ATOM


Sebagai penemu “Vaisheshik Darshan"- salah satu dari enam folosofi dasar India - Acharya Kanad adalah seorang jenius di bidang filosofi.Beliau dipercaya terlahir di Prabhas Ksethra di dekat Dwarika di Gujarat. Beliau adalah pionir di bidang realisme, hukum sebab – akibat dan teori atom. Beliau mengklasifikasikan semua benda menjadi sembilan elemen, yakni : bumi, air, cahaya, udara, ether, waktu, ruang, pikiran dan jiwa. Beliau berkata,: Setiap benda ciptaan berasal dari atom – atom yang pada gilirannya berhubungan satu dengan yang lainnya untuk kemudian membentuk molekul.” Pernyataannya mendahului John Dalton sekitar 2500 tahun berselang. Kanad juga menggambarkan dimensi dan pergerakan atom dan reaksi kimianya dengan atom – atom lainnya. Sejarahwan terkenal, T.N. Colebrook, pernah menyatakan, “Dibandingkan dengan para ilmuwan Eropa, Kanad dan ilmuwan – ilmuwan India lainnya adalah para pakar global dalam bidangnya.”

NAGARJUNA (100 M)
SANG MASTER KIMIA

Terlahit di desa bernama Baluka, Madhya Pradesh, dia mendedikasikan waktunya untuk melakukan penelitian selama 12 tahun, hingga menghasilkan penemuan – penemuan luar biasa di bidang kimia dan metalurgi. Mahakarya tertulis seperti “Ras Ratnakar,” “Rashrudaya” dan “Rasendramangal” adalah kontribusi fenomenalnya di bidang sains kimia. Saat alkemis Inggris gagal dalam eksperimennya, Nagarjuna telah menemukan proses kimia mentrasmutasi besi menjadi emas. Selain dikenal sebagai pengarang buku – buku kedokteran seperti “Arogyamanjari” dan “Yogasar,” dia juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pengobatan kuratif. Karena kejeniusan dan ke”mahabisaan”nya ini, dia krmudian dipercayakan menjadi Penasehat di universitas terkenal, University of Nalanda, dan sampai saat ini masih tetap mengundang decak kagum ilmuwan modern.

ACHARYA CHARAKA (600 BCE)
BAPAK KEDOKTERAN


Acharya Charaka telah dinobatkan sebagai Bapak Pengobatan. Karyanya yang termasyur, "Charaka Samhita", dianggap sebagai ensiklopedinya Ayurveda. Prinsip, diagnosis,dan penyembuhannya masih relevan karena mengandung kebenaran ilmiah, bahkan setelah beratus – ratus tahun lamanya berselang. Ketika sains anatomi dibingungkan oleh berbagai teori di Eropa, Acharya Charaka menyingkap tabir melalui kejeniusannya yang tak tertandingi itu fakta – fakta tentang anatomi manusia, embriologi, farmakologi, sirkulasi darah dan berbagai macam penyakit, seperti diabetes, tuberkulosis, penyakit jantung, dan lain – lain.

Dalam “Charaka Samhita” dia telah menjelaskan kualitas medis serta fungsi dari 100.000 tanaman herbal. Dia telah pula menekankan pengaruh diet dan aktivitas terhadap pikiran dan tubuh. Dia telah membuktikan korelasi antara spiritualitas dan kesehatan fisik yang dikontribusikan luas melalui diagnosis dan sains kuratif. Dia juga mengusulkan kode etis bagi para praktisi pengobatan, dua abad sebelum dikumandangkannya sumpah Hippokrates di bidang kedokteran. Melalui kejeniusan dan intuisinya, Acharya Charak memberikan sudut – pandang yang sangat menyeluruh bagi pembelajaran Ayurweda. Dia selamanya dikenang dalam sejarah sebagai salah satu rsi-ilmuwan yang terbaik dan terhormat.


VARAHAMIHIRA (499-587 CE)
AHLI ASTROLOGI DAN ASTRONOMERA TERKENAL


Warahamihira adalah ahli astrologi dan astronomi yang merupakan salah satu dari sembilan permata Raja Vikramaditya di Avanti (Ujjain). Buku Warahamihira berjudul “Pancha Siddhanta” mendapatkan tempat yang sangat terhormat di bidang astronomi. Dia mencatat bahwa bulan dan planet – planet bersinar bukan atas sinarnya sendiri, melainkan karena memantulkan cahaya matahari. Dalam bukunya yang lain, :"Bhurad Samhita” dan “Bhurad Jatak,” beliau menyingkap tabir cabang ilmu alam, seperti geografi, konstelasi, sains, botani dan ilmu hewan. Dalam risalahnya tentang botani, Varahamihira menyajikan penyembuhan atas berbagai macam penyakit yang sering dialami oleh tanaman. Rsi- ilmuwan masih tetap eksis melalui kontribusinya yang unik bagi sains astrologi dan astronomi.


ACHARYA PATANJALI (200 SM)
BAPAK YOGA


Sains Yoga adalah salah satu dari sekian banyak kontribusi India bagi dunia. Hakekat Yoga adalah pencarian Kenyataan Sejati melalui latihan yang berkesinambungan. Acharya Patanjali, sang penemu, terlahir di Gonda (Gonara), Uttar Pradesh. Beliau mengembangkan metode pengaturan prana (nafas hidup) sebagai sarana mengendalikan badan, pikiran dan jiwa. Hal ini memberi manfaat yang melimpah juga bagi kesehatan dan kebahagiaan di dalam diri. ke-84 posisi yoga Patanjali dengan efektif meningkatkan efisiensi sistem pernafasan, sirkulasi darah, sistem saraf, pencernaan , sistem endokrin dan banyak organ lainnya di dalam tubuh. Yoga memiliki delapan tahapan dimana Acharya Patanjali menunjukkan cara mencapai rahmat Tuhan yang tertinggi melalui disiplin yama, niyama, asana, pranayama, pratyahara, dhyana dan dharana. Sains Yoga telah meraih popularitas karena pendekatan dan manfatnya yang ilmiah. Yoga juga menempati tempat terhormat sebagai salah satu dari enam sistem filosofi di India. Acharya Patanjali akan selamanya diingat dan dikenal sebagai seorang perintis dalam bidang ilmu tentang disiplin – diri, kebahagiaan sejati dan kesadaran – diri.

ACHARYA BHARADWAJA (800 SM)
PERINTIS TEKNOLOGI PENERBANGAN


Acharya Bharadwaja melewatkan masa hidupnya di kota bernama Prayaga dan merupakan penggubah Ayurweda dan fisika mekanik. Beliau mengarang kitab “Yantra Sarvasva” yang telah menyertakan juga penemuan luar biasa tentang ilmu penerbangan, ilmu ruang angkasa dan mesin terbang. Beliau telah menjelaskan tiga kategori mesin terbang:
1) Mesin terbang yang terbang di bumi dari satu tempat ke tempat lainnya.
2) Mesin terbang yang melintasi satu planet ke planet lainnya.
3) dan mesin terbang yang melintasi satu alam semesta ke alam semesta lainnya.

Beliau mendesain dan mendeskripsikan sesuatu yang bahkan hingga pada masa sekarang pun masih tetap mencengangkan dunia penerbangan. Kecemerlangannya dalam bidang teknologi penerbangan tercermin dari teknik yang dijelaskan oleh beliau:
1.) Rahasia Tertinggi: Teknik untuk membuat mesin terbang agar tidak terlihat dengan penerapan hukum cahaya matahari dan udara.
2.) Rahasia Kehidupan: Teknik untuk membuat mesin angkasa menjadi terlihat melalui penerapan hukum listrik.
3.) Rahasia Spionase: Teknik rahasia untuk mendengarkan percakapan di pesawat lain.
4.) Rahasia Visual: Teknik untuk melihat apa yang terjadi di pesawat lain.
Melalui penemuan yang inovatif dan brilian ini, Acharya Bharadwaja telah dikenal sebagai perintis teknologi penrbangan.

ACHARYA KAPILA (3000 SM)
BAPAK KOSMOLOGI


Dikenal sebagai pendiri filsafat Sankya, Acarya Kapila dipercaya lahir pada tahun 3000 SM dari hasil perkawinan orang suci Kardama dan Devhuti. Beliau mempersembahkan kepada dunia apa yang dikenal dengan nama Sekolah Pikiran Sankhya. Karyanya memberikan pencerahan dalam bidang prinsip – prinsip Jiwa Tertinggi (Purusha). Materi mula (Prakrti) dan penciptaan.

Konsepnya tentng transformasi energi dan penjabarannya yang luar biasa tentang atma, anatma dan elemen halus dari kosmos menempatkan beliau ke dalam posisi kelas elit Sang Master – tiada tertandingi oleh ahli kosmologi manapun. Dalam penjabarannya, Prakrti terinspirasi oleh Purusha, sehingga dikatakanlah bahwa Prakrti adalah ibu dari penciptaan kosmis dan sumber dari segala energi. Layaklah kiranya bila dikatakan bahwa Acarya Kapila mengkontribusikan babak baru bagi dunia kosmologi. Karena observasi beliau yang ekstrasensorik dan penyingkapan tabir rahasia penciptaan ini, beliau dikenal dan diberi penghargaan sebagai Bapak Kosmologi.

Sabtu, 12 Februari 2011

Put Your Soul Here !!!


Filsafat idealisme Plato mengisyaratkan bahwa kita hidup di dalam dua dunia: Pertama, dunia jasmani, yang berubah, jamak, inderawi; Yang kedua, dunia idea yang kekal, sempurna, tiada perubahan, tiada kejamakan,merupakan "ada" yang sebenarnya. Idea tidak dipengaruhi oleh benda jasmani, namun sebaliknya: Idea-idea mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani.

Manusia adalah kombinasi dari kedua dunia ini: tubuh dan jiwa. Jiwa berasal dari dunia idea, dan sekarang terkurung di dalam tubuh. Kenyataan ini sejalan dengan Bhagavadgitha yang menekankan bahwa pada hakekatnya kita semua adalah makhluk rohani yang kekal, identitas tanpa batas, bahagia di Langit Rohani. Konon, karena saking mendalamnya pengetahuan kesadaran yang terkandung di dalam Bhagavadgitha, Albert Einstein nan jenius akhirnya mampu memformulakan Hukum Relativitas – nya yang terkenal: E = m c2. Sederhananya, keseluruhan materi di dalam semesta ini bisa ada karena ada energi laten yang bekerja di belakangya. m ada karena E, begitulah kira – kira.

Di dalam kesehariaan manusia pada zaman yang semakin rapuh ini, kenyataan Kebenaran di atas sering diingkari. Semakin banyak manusia yang lebih bertumpu kepada materi ketimbang Energi – nya. Demi mencapai kekuasaan, melupakan arti persahabatan. Demi meraih kehidupan penuh kelimpahan materi, meninggalkan nurani dan melakukan tindakan tidak terpuji. Perampokan, pembunuhan, perkosaan semakin biasa menjadi tajuk utama di media – media massa, seakan – akan membenarkan bahwa tujuan utama kehidupan manusia di dunia adalah demi pengumpulan materi yang sebanyak – banyaknya. Padahal, Khalil Gibran telah pula menggoreskan aforisma dengan pena emasnya, memaklumkan bahwa harta – benda bukanlah yang utama di dunia ini:

Akal dan pikiran itu seperti raga dan jiwa
Tanpa raga, jiwa hanyalah udara hampa
Tanpa jiwa, raga adalah kerangka tanpa makna.


Ah, betapa pentingnya kedua dunia ini saling mengisi dan seimbang, seumpama Yin dan Yang, teori dan praktek, pemahaman dan aplikasi..... Mungkin, akan tiba saatnya, ketika benar – benar meresapi semuanya ini,akhirnya kita menyadari paling tidak satu hal, bahwa segala yang ada di dalam semesta ini tercipta untuk menemukan “Something Great behind the scene.” (Haanel, The Master Key System )

Sudah saatnya kita menekankan pendekatan jiwa di dalam keseharian kita – saat belajar menempa ilmu, di dalam pergaulan, menyematkan cita – cita di kolong langit, dalam setiap langkah dan nafas kita! Jangan mau menjadi radio yang hanya bisa bersuara, tapi tidak ada tindakan nyata. Jangan pula seperti flashdisk, pintar menyimpan informasi namun tiada mampu memilah makna dan isi. Taruhlah jiwa Anda di dalamnya! Put Your Soul! Biarkan menyusup perlahan di dalam hati dan rasakan betapa daya di dalam diri kita semakin hari semakin kuat hingga yang terasa hanyalah kebahagiaan sejati, bukan kesenangan semu karena materi yang sedari tercipta memang tiada pernah tertakdir untuk abadi.

Jayalah Jiva !!!

Sonnet 18 - "Shall I compare thee to a summer's day?"


Shall I compare thee to a summer's day?
Thou art more lovely and more temperate:
Rough winds do shake the darling buds of May,
And summer's lease hath all too short a date:
Sometime too hot the eye of heaven shines,
And often is his gold complexion dimmed;
And every fair from fair sometime declines,
By chance, or nature's changing course untrimmed;
But thy eternal summer shall not fade,
Nor lose possession of that fair thou ow'st;
Nor shall death brag thou wand'rest in his shade,
When in eternal lines to time thou grow'st:
So long as men can breathe or eyes can see,
So long lives this, and this gives life to thee.


(William Shakespeare, 1609)


free translation :

Haruskah kusandingkan engkau dengan musim panas?
Kau lebih indah dan sempurna
Angin liar mampu mengguncang kuncup Mei
Dan langkahnya terlalu cepat berlalu:
Terkadang sang mata surga terlalu panas sinarannya
Dan terkadang dia terlalu dingin, tersaput awan dan mendung
Dan segala yang indah pada akhirnya musnah
Sebagian karena waktu, sebagian karena harus begitu adanya
Namun musim panas-mu tak ‘kan meredup,
Tiada pula dia menghilang
Tiada pula Kematian membawamu ke dalam bayangnya
Sebab dalam baris sajak abadi, kau hidup dan menumbuh
Karena, selama manusia masih mampu bernafas dan melihat,
Sajak ini ‘kan terus hidup, begitu juga dirimu.

How Do I Love Thee?

a poetry by : Elizabeth Brownings

How do I love thee? Let me count the ways.
I love thee to the depth and breadth and height
My soul can reach, when feeling out of sight
For the ends of Being and ideal Grace.
I love thee to the level of everyday's
Most quiet need, by sun and candle-light.
I love thee freely, as men strive for Right;
I love thee purely, as they turn from Praise.
I love thee with a passion put to use
In my old griefs, and with my childhood's faith.
I love thee with a love I seemed to lose
With my lost saints, --- I love thee with the breath,
Smiles, tears, of all my life! --- and, if God choose,
I shall but love thee better after death.


free translation :
Bagaimana aku mencintaimu? Biarkan aku menghitung caranya.
Aku mencintaimu sedalam, seluas dan setinggi
Yang jiwaku dapat raih, saat rasa kehilangan pandang
Bagi akhir Keberadaan dan Keanggunan tertinggi.
Aku mencintaimu setiap detik dalam hidupku
Keinginan tersunyi, seumpama matahari dan redup lentera.
Aku mencintaimu dengan kebebasan, seperti manusia menuntut haknya;
Aku mencintaimu dalam kemurnian, seumpama nyanyian Pemujaan.
Aku mencintaimu dengan hasrat yang meradang
Di dalam kesedihan terdalamku, dan keyakinan masa kecilku.
Aku mencintaimu dengan cinta yang seakan hilang pada akhirnya
Bersama malaikatku yang juga menghilang – Aku mencintaimu dengan nafasku,
Senyumanku, air-mataku, seluruh hidupku! – Dan, jika Tuhan berkenan,
Aku mencintaimu setelah aku mati.

Kamis, 10 Februari 2011

The Foods of Bali


The staple food of Bali is white, polished rice. Nowadays cooked rice (nasi) is of the fast growing "green-revolution" variety found everywhere in Asia. The traditional Balinese rice (beras Bali) tastes better, but is restricted to a few areas and is now mainly used as a ritual food. Other, less frequently grown varieties, are red rice (beras barak), black rice (ketan injin), sticky rice (ketan) and a type of dry rice (padi gaga) grown in the mountains. Rice consumption averages 0.5 kilo per day.


Many local vegetables grow in a semi-wild state. These include the leaves of several trees and shrubs, varieties of beans (including soybeans), water spinach (kangkung), the bulbs and leaves of the cassava plant, sweet potatoes, maize, etc. ne flower and trunk of the banana tree, young jackfruits (nangka), breadfruits (sukun, timbul) and papayas may also be cooked as vegetables. Foreign vegetables such as cabbage and tomatoes are now commonly found also.

Though they form a major part of the diet, vegetables are considered low-status; high status foods are rice and meat. Because it expensive, however, meat is reserved for ritual occasions. Surprisingly, fish plays a relatively minor role as a source of protein. Though the seas surrounding Bali are rich, the Balinese are not avid fishermen, as the sea is considered dangerous and impure.

Some tourist restaurants present special Bali nights, featuring dishes such as suckling pig, a Balinese banquet favorite. Unless you are invited to dine with a local family, these special events may be your only way to sample the true Balinese cuisine. Almost every restaurant will serve nasi goreng (Indonesian fried rice with a fried egg on top) and mie goreng (fried noodles with egg). These basic dishes are generally the favorites amongst tourists and travellers.

Vegetarian versions may be requested. Another Indonesian favorite is satay (spicy marinaded thin slices of meat, threaded onto a skewer, barbecued, and served with a spicy peanut sauce). Satay ayam is chicken served in the same way.
The distinctive flavor of Balinese cuisine derives from a sambal condiment and spice mixtures. A standard mixture will include shallots, garlic, ginger, turmeric, galangal, cardamom and red peppers ground together in varying proportions depending on the recipe. A distinctive flavor is also imparted by strong-smelling shrimp paste (trasi) and chopped cekuh root.


The usual drink served with Balinese food is water or tea. Apart from this, there are three traditional alcoholic drinks - drops of which are sprinkled onto the earth during rituals to appease the bhuta or negative forces. Tuak (or sajeng) is a mild beer made from the juice of palm flowers. 'Me flower is tapped in the afternoon, the juice collected overnight in a suspended container, and the next morning it is fermented and ready to drink.

Arak or sajeng rateng ('straight sajeng') is 60 to 100 proof liquor distilled from palm or rice wine. It is basically colorless, but may have a slight tint from the addition of ginger, ginseng, turmeric or cloves. Brem is a sweet, mildly fermented wine made from red or white sticky rice. Yeast is added to the cooked rice, which is wrapped and after about a week liquid squeezed from it is ready to drink.


SOME OTHER COMMON FOODS:

1. BASE(Spice Pastes)


Balinese food gets its characteristic flavor from a blend of spices, herbs, roots and other savory ingredients, which are prepared in different ways. The basic seasonings (known as base – pronounced barseh – are sometimes finely chopped or sliced, other times pounded to a fine paste. Some spice pastes are made from raw ingredients, while for others, the ingredients are either steamed or roasted before pounding.

These spice pastes can be prepared in advanced and stored in a refrigerator for up to one week. They can also be divided into smaller quantities and deep-frozen. If you are using a mortar and pestle, grind the dry spices such as pepper and coriander first; then add the hardest ingredients, the roots such as laos and kencur. When these are finely ground, add the shallots and chilies, then finally soft ingredients such as shrimp paste.

If using a food processor, blend the dry spices first then add all other ingredients, except the oil.

Spice pastes keep refrigerated for up to two weeks, or spread finished spice paste in ice cube tray and freeze. Once frozen paste will keep easy up to 6 months.

2. BASE GEDE Basic Spice Paste)


INGREDIENTS:
300 gr large red chili halved, seeded and chopped
100 gr garlic, peeled and chopped
75 gr ginger, peeled and chopped
500 gr shallot, peeled and chopped
75 gr laos, peeled and chopped
100 gr kencur root, peeled and chopped
175 gr fresh turmeric, peeled and chopped
2½ tbsp dried shrimp paste, roasted
2½ tbsp coriander seed crushed
75 gr candlenut
1¼ tbsp black pepper corn crushed
2½ pinch nutmeg, freshly grated
8 cloves
150 ml coconut oil
250 water
¾ tbsp salt

PREPARATION:
Combine all ingredients except water in food processor and grind coarsely. Place in heavy sauce pan, add all remaining ingredients and cook over medium heat for approximately 60 minutes or until all water is evaporated and marinade changes to golden color.

Cool before using.

3. SAMBEL SERE TABIA (Fried Bird's Eye Chilies)

INGREDIENTS:
25 bird's eye chilies finely sliced
60 ml Coconut oil
1½ tsp dried shrimp paste
¼ tsp salt

PREPARATION:
Heat oil in saucepan until smoking hot. Crumble dried shrimp paste and combine with ¼ tsp salt.

Add chilies, shrimp paste and salt to the oil, stir over heat for 1 minute and then remove from heat and allow cool Store sauce in an airtight container for up to one week in refrigerator.

4. JUKUT KAKUL (Snail Soup)


OVERVIEW:
The French are not the only ones to have a liking for snails. The Balinese gather snails in the rice fields. But you can use the canned variety. Cucumber, zucchini or any other summer squash can be used instead of green papaya.

INGREDIENTS:
200 gr unripe green papaya
1 liter chicken stock
½ cup spice paste for seafood
1 stalk lemon grass bruised
2 salam leaves
1 tbsp oil
48 canned snails, washed and drained
1 tsp salt
Freshly ground black pepper
Fried shallots to garnish

PREPARATION:
Peel the papaya, cut in half lengthwise and remove the seeds, then cut it lengthwise in 4 or 6 slices. Cut crosswise into slices about 0.5 cm thick.

Combine stock, spice paste, lemon grass, salam leaves and oil in a large pot. Bring to boil, and then simmer for 5 minutes. Add papayas and simmer until almost tender. Add the snails and continue cooking until the papaya softens.

Season with salt and pepper to taste and garnish with fried shallots.

Helpful hint: If you do not care for snails. You can substitute 12 dried black Chinese mushroom. Washed and soaked I warm water for 20minutes. Add them together with the papaya to ensure they will be tender by the time the papaya is cooked.

taken from : "BaliGuide"

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...