Prasasti Tugu merupakan prasasti yang terpanjang
yang dikeluarkan Sri Maharaja Purnawarman. Prasasti
ini dikeluarkan pada masa pemerintahan
Purnnawarmman pada tahun ke-22 sehubungan
dengan peristiwa peresmian (selesai dibangunnya)
saluran sungai Gomati dan Candrabhaga.
Terjemahan kedalam Bahasa Indonesia :“Dahulu
sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh
maharaja yang mulia dan yang memilki lengan kencang
serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk
mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini
sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun
ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnnawarmman
yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan
kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala
raja-raja, (maka sekarang) beliau pun menitahkan
pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan
berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran
sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tegah
tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda
(Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada
hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan Caitra, jadi
hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan
saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur.
Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana
disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”
Nama Prasasti :TUGU
Lokasi Penemuan : Desa Tugu, Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja, JAKARTA UTARA
Tahun Penemuan : 1911
Lokasi Penyimpanan :Museum Nasional Indonesia
(Museum Gajah), JakartaNo. Inventaris : D.124
Bahan : Batuan Andesit Ukuran : Kurang lebih 1 m,
berbentuk bulat telur Era : Kerajaan TARUMANEGARA
Tahun Penerbitan : Diperkirakan abad ke-5 Masehi
Aksara : Pallawa, dalam 5 baris Bahasa : Sansekerta
Isi dari Prasasti
Prasasti Tugu bertuliskan aksara Pallawa yang disusun
dalam bentuk seloka bahasa Sansekerta dengan
metrum Anustubh yang teridiri dari lima baris
melingkari mengikuti bentuk permukaan batu.
Sebagaimana semua prasasti-prasasti dari masa
Tarumanagara umumnya, Prasasti Tugu juga tidak
mencantumkan pertanggalan. Kronologinya
didasarkan kepada analisis gaya dan bentuk aksara
(analisis palaeografis). Berdasarkan analisis tersebut
diketahui bahwa prasasti ini berasal dari pertengahan
abad ke-5 Masehi. Khusus prasasti Tugu dan prasasti
Cidanghiyang memiliki kemiripan aksara, sangat
mungkin sang pemahat tulisan (citralaikha >
citralekha) kedua prasasti ini adalah orang yang
sama.Dibandingkan prasasti-prasasti dari masa
Tarumanagara lainnya, Prasasti Tugu merupakan
prasasti yang terpanjang yang dikeluarkan Sri
Maharaja Purnawarman. Prasasti ini dikeluarkan pada
masa pemerintahan Purnnawarmman pada tahun
ke-22 sehubungan dengan peristiwa peresmian
(selesai dibangunnya) saluran sungai Gomati dan
Candrabhaga.Prasasti Tugu memiliki keunikan yakni
terdapat pahatan hiasan tongkat yag pada ujungnya
dilengkapi semacam trisula. Gambar tongkat tersebut
dipahatkan tegak memanjang ke bawah seakan
berfungsi sebagai batas pemisah antara awal dan
akhir kalimat-kalimat pada prasastinya.
Salinan dalam Bahasa Aslinya :pura rajadhirajena
guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya
candrabhagarnnavam yayau//pravarddhamane
dvavingsad vatsare sri gunau jasa
narendradhvajabhutena srimata purnavarmmana//
prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau
caitra sukla trayodasyam dinais siddhaikavingsakaih//
ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca
dvavingsena nadi ramya gomati nirmalodaka//
pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim
brahmanair ggo sahasrena prayati krtadaksina//
Published with Blogger-droid v2.0.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar