Memandang lukisan ini, hati berteriak : “ Oh Tuhan, kapan Engkau datang dan menanggalkan penutup material kami juga?”
Krishna tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggoda para gadis tak berdosa di Vrindavana, yang sangat jatuh cinta kepada – Nya, Tuhan Yang Tertinggi. Ini adalah salah satu episode tentang Krishna yang paling terkenal, yang di dalamnya terkandung nilai – nilai spiritual yang tertinggi. Melihat para gopi sedang mandi di sungai suci Yamuna, Krishna diam – diam mengambil pakaian mereka yang diletakkan di tepian sungai, lalu memanjat pohon Kadamba. Para gadis yang “malang” itu memohon kepada Krishna untuk mengembalikan pakaian mereka, namun Dia memaksa masing – masing dari mereka untuk keluar dari sungai, sehingga para gadis itu benar – benar telanjang di hadapan – Nya. Hanya dengan syarat itu Krishna mau mengembalikan pakaian mereka.
Cerita ini mengandung nilai mendalam. Tidak hanya Krishna menjelaskan kepada kita di dalam Srimad Bhagavantam bahwa adalah tak semestinya kita mandi di sungai suci dalam keadaan sepenuhnya telanjang, namun juga di dalam tingkat yang lebih tinggi, setiap gopi mewakili jiwa – jiwa individual (jiva-atman), yang tak menyatu dengan Jiwa Tertinggi (param-atman), kecuali setelah menghapuskan / melepaskan semua atribut material dan sepenuhnya “telanjang” di dalam kesadaran sempurna terhadap Tuhan.
Di sini kita melihat Krishna duduk di pohon dengan tenang, berpegangan dengan tangan kanan-Nya, dan memberi gesture kepada para Gopi dengan tangan kiri-Nya. Pakaian para gopi tergantung di dahan – dahan pohon. Para gopi yang malu, meski jelas terlihat tersenyum, bereaksi dengan cara mereka masing – masing. Beberapa menyembunyikan muka mereka di air, yang berada di dekatnya terlihat ragu, tak mampu memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Para gopi yang berdiri di tepian sungai adalah yang menunjukkan tingkat penyerahan diri yang lebih tinggi, dengan tangan tercakup memaklumkan sharanagati (penyerahan diri total).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar